quartetoolinda.com — Sebuah insiden yang melibatkan SS, seorang pengemudi ojek online, dan DP, pelanggan wanita berusia 34 tahun, berakhir dengan kekerasan di Kelapa Dua, Depok. Insiden ini terjadi setelah DP melakukan pemesanan handphone melalui platform e-commerce Tokopedia.
Menurut DP, dia telah meminta penjual untuk segera mengirimkan barang dan terus memantau lokasi pengiriman melalui aplikasi. Namun, saat kurir, SS, sedang mengantar pesanan lain, terjadi kesalahpahaman mengenai pencantuman nomor telepon pada alamat pengiriman.
DP menjelaskan, “Saya sudah memasukkan nomor telepon saya. Saya selalu siap menjawab panggilan, tetapi tidak ada panggilan terlewat yang tercatat.”
Ketika SS akhirnya tiba untuk mengantar pesanan, dia marah-marah karena menganggap DP tidak mencantumkan nomor telepon yang sesuai. Pertengkaran pun terjadi ketika SS terus menuduh DP tidak menyertakan informasi yang benar.
Tegangan meningkat saat SS meminta biaya parkir sebesar Rp 2.000, namun DP memberikan uang Rp 20.000 karena tidak memiliki pecahan yang lebih kecil. Meskipun DP kemudian menemukan uang Rp 2.000, SS tetap marah dan dalam keadaan frustrasi, mematahkan kuncinya.
Situasi berescalate ketika SS, dalam kemarahannya, menendang motor DP yang parkir di depan rumah, menyebabkan motor tersebut jatuh dan menghancurkan jendela. Akibatnya, serpihan kaca melukai kaki anak DP.
DP menambahkan, “Setelah kejadian, SS berbicara dengan tetangga saya dan mengirimkan pesan mengancam kepada saya, mengatakan akan ‘menghabisi’ saya jika bertemu dengan suami saya.”
Kapolsek Cimanggis, Kompol Judika S, mengkonfirmasi kejadian tersebut, menyatakan bahwa keributan dipicu oleh frustrasi SS dalam menemukan alamat saat mengantar pesanan. Insiden tersebut juga terekam dalam video oleh korban, yang memperlihatkan kerusakan yang terjadi.
Peristiwa ini meninggalkan dampak yang mendalam bagi DP dan keluarganya, serta menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan dan profesionalisme di layanan pengiriman ojek online.