quartetoolinda.com

quartetoolinda.com – Seorang gadis berusia 9,5 tahun ditemukan meninggal dunia di sebuah lubang jet pump air di belakang sebuah rumah di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Insiden tragis ini terungkap setelah warga melakukan pencarian di rumah D (61), yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan.

Kasus ini bermula ketika orang tua gadis tersebut melaporkan anaknya hilang. Mayatnya akhirnya ditemukan pada Minggu (2/6) sekitar pukul 02.00 WIB, setelah sehari sebelumnya, beberapa warga termasuk Endong (41), Ketua RT, dan Ketua Karang Taruna memeriksa rumah D.

Menurut Endong, kecurigaan muncul karena korban terakhir kali terlihat di rumah D. Mereka memutuskan untuk menggeledah rumah tersebut pada Sabtu (1/6) siang. “Kami memasuki rumahnya karena mendapat laporan bahwa korban terakhir kali bermain di sekitar sana. Kami tidak menemukan apa-apa saat itu, tapi saya merasa janggal melihat sebuah lubang besar di ruang tengah, yang D klaim sebagai septic tank,” ujar Endong.

Saat penggeledahan kedua yang dilakukan bersama kepolisian pada Minggu dini hari, warga tidak menemukan apa-apa di dalam rumah. Namun, Endong teringat ada pohon kecubung di belakang rumah, dekat dengan sebuah lubang jet pump air. Lubang tersebut ditutup dengan potongan asbes. “Ketika kami membuka penutup asbes, kami menemukan sebuah karung yang diikat dengan tali tambang,” kata Endong.

Karung tersebut dibawa ke dalam rumah dan dibuka oleh polisi, yang kemudian mengungkapkan bahwa gadis itu telah meninggal dengan tanda-tanda kekerasan di lehernya.

Selain itu, Endong menyebutkan bahwa ada ruangan khusus di rumah D yang diduga digunakan untuk praktik ilmu hitam. Ruangan tersebut berisi sesajen, sebuah keris, dan foto-foto anak kecil. “Kamar itu gelap dan pengap, tidak ada kasur, hanya barang-barang yang berkaitan dengan ritual,” tambahnya.

Kasus ini telah memicu kekhawatiran di kalangan warga Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, yang mengenal D sebagai sosok yang tertutup dan jarang bersosialisasi. Kini, komunitas tersebut terguncang dengan penemuan tragis ini, sambil menunggu lebih banyak informasi dari penyelidikan yang sedang berlangsung.