quartetoolinda.com

quartetoolinda.com – I Gede Darmayusa, Director & Chief Technology Officer XL Axiata, menegaskan bahwa teknologi satelit belum akan segera menggantikan fiber optik dan seluler dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi. Beliau mengindikasikan bahwa perubahan signifikan ini kemungkinan baru akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang.

Starlink dan Revolusi Layanan Internet Satelit

Starlink, inisiatif dari perusahaan Elon Musk, tidak hanya fokus pada peningkatan jangkauan layanan tetapi juga kapasitas. Dengan rencana pembangunan jaringan satelit yang terdiri dari ribuan satelit, tujuannya adalah untuk memberikan kapasitas yang lebih tinggi daripada yang saat ini umumnya tersedia. Gede menyoroti bahwa Starlink menargetkan kapasitas hingga 1 Gb per situs, yang merupakan tonggak penting untuk integrasi dengan teknologi 5G di masa depan.

Keterbatasan Kapasitas Internet Satelit Saat Ini

Darmayusa menjelaskan bahwa kapasitas internet satelit saat ini masih berkisar pada 10-20 Mb, yang jauh di bawah kapasitas yang disediakan oleh seluler dan fiber optik. Oleh karena itu, ia memprediksi bahwa butuh waktu sekitar 2 hingga 4 tahun lagi bagi teknologi satelit untuk ‘catch up’ dengan kebutuhan 5G, yang diharapkan telah matang pada saat itu.

Pendekatan Multi-Teknologi untuk Pemerataan Jaringan Internet

Menanggapi isu pemerataan jaringan internet di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menekankan pentingnya pendekatan yang tidak hanya bergantung pada base transceiver station (BTS) tetapi juga mempertimbangkan penggunaan teknologi satelit. Beliau menyoroti bahwa fokus pembangunan infrastruktur jaringan harus Indonesia-centris, dengan perhatian khusus pada daerah-daerah di luar Jawa, seperti Indonesia timur.

Rencana Menkominfo untuk Pemerataan Jaringan Internet

Menkominfo Budi Arie Setiadi mencatat bahwa untuk mencapai pemerataan jaringan internet yang efektif, teknologi yang digunakan dapat bervariasi, termasuk satelit. Ini mengindikasikan rencana pemerintah untuk mencari solusi inovatif dan menyeluruh dalam peningkatan infrastruktur telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia.

Pernyataan dari para pejabat XL Axiata dan Menkominfo menunjukkan bahwa masa depan telekomunikasi di Indonesia akan melibatkan perpaduan antara teknologi fiber optik, seluler, dan satelit. Meskipun teknologi satelit seperti yang dibawa oleh Starlink menawarkan janji kapasitas yang tinggi, masih ada jalan panjang sebelum itu dapat diintegrasikan dengan infrastruktur 5G yang ada. Sementara itu, pemerintah Indonesia terus mengkaji berbagai teknologi untuk pemerataan jaringan internet, mengutamakan kebutuhan spesifik dari berbagai wilayah di negara tersebut.