quartetoolinda.com

quartetoolinda.com – Ribuan warga Israel berpartisipasi dalam Pawai Bendera tahunan di Yerusalem pada Rabu (5/6), sebuah acara yang tahun ini dicirikan oleh tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari biasanya. Menurut laporan dari kontributor Al Jazeera yang berbasis di Amman, Yordania, Imran Khan, demonstrasi kali ini melibatkan serangan terhadap properti dan warga Palestina.

“Ketika kontingen ultranasionalis memasuki Yerusalem Timur, mereka dengan cepat memulai aksi kekerasan terhadap warga Palestina,” kata Khan. “Kami menyaksikan bagaimana para pemuda menyerang warga Palestina yang lebih tua,” tambahnya.

Khan juga melaporkan bahwa para demonstran tidak hanya mengarahkan agresi mereka kepada individu tetapi juga merusak toko-toko lokal, meskipun kehadiran 3.000 personel keamanan yang ditugaskan oleh Israel untuk mengawal pawai dan mengurangi insiden kekerasan.

“Alih-alih mengendalikan kerumunan, apa yang dilakukan oleh kepolisian adalah meminta pemilik toko Palestina untuk menutup usahanya karena mereka tidak dapat mengendalikan massa,” jelas Khan.

Selain itu, seringkali pasukan keamanan Israel yang ditempatkan di Temple Mount atau Kompleks Masjid Al Aqsa membiarkan warga Israel memasuki situs tersebut. Pawai ini berlangsung melalui Gerbang Damaskus dan kawasan Muslim Quarter, berakhir di dekat Masjid Al Aqsa untuk memperingati Hari Yerusalem, yang menandai penaklukan Yerusalem oleh Israel dalam perang tahun 1967.

Itamar Ben Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel, juga turut serta dalam acara tersebut. “Gerbang Damaskus adalah milik kita, Temple Mount adalah milik kita, dan insya Allah kemenangan penuh ada di tangan kita,” ucap Ben Gvir selama pawai.

Pawai Bendera ini juga bertepatan dengan operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejak Oktober 2023, yang telah menyebabkan lebih dari 36.000 korban jiwa di Palestina. Pawai tersebut dan aksi militernya mencerminkan ketegangan yang terus meningkat dan mendapat kecaman dari komunitas internasional, terutama sejak pencaplokan Yerusalem oleh Israel pada tahun 1980.