quartetoolinda.com

quartetoolinda.com – Pemerintah Niger, yang saat ini dikelola oleh junta militer, telah mengambil keputusan yang mengubah peta kehadiran militer di wilayahnya dengan meminta penarikan personel militer Amerika Serikat. Langkah ini telah memungkinkan pasukan Federasi Rusia untuk menduduki fasilitas pangkalan udara yang sebelumnya digunakan oleh Amerika Serikat, menciptakan pergeseran signifikan dalam kekuatan militer di wilayah tersebut.

Proksimitas Operasional Antara Pasukan Rusia dan Amerika

Sumber dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, yang meminta anonimitas, membenarkan bahwa pasukan Rusia telah mengambil posisi di lokasi yang sama yang pernah dihuni oleh pasukan Amerika. Kedekatan ini, di Pangkalan Udara 101 yang terletak strategis di Niamey, menimbulkan potensi risiko dan tantangan diplomasi, mengingat ketegangan yang berlangsung antara kedua negara, terutama terkait dengan konflik di Ukraina.

Respons Amerika Serikat terhadap Langkah Rusia

Pemerintah Amerika Serikat telah berinvestasi secara substansial dalam pembangunan pangkalan udara di Niger sebagai bagian dari inisiatif kontra-terorisme, dengan fokus pada operasi melawan ISIS dan JNIM. Perwakilan pertahanan Amerika telah menegaskan bahwa keberlangsungan operasi bersama dengan Rusia di pangkalan yang sama tidak dapat diterima, sebuah posisi yang telah dikomunikasikan kepada Niger.

Langkah Amerika Serikat Menyusul Perubahan Keadaan

Dalam menanggapi perubahan ini, Amerika Serikat telah mengirimkan seorang pejabat militer berpangkat tinggi untuk memastikan penarikan pasukan dilakukan dengan tata cara yang profesional dan bertanggung jawab. Meskipun keputusan akhir terkait dengan relokasi pasukan Amerika Serikat belum diumumkan, rencana sementara menunjuk ke arah repatriasi mereka ke markas besar Komando Afrika di Jerman.

Dinamika Geopolitik Afrika: Menurunnya Pengaruh Barat

Kejadian ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas di mana negara-negara Afrika, khususnya pasca-kudeta, menunjukkan keinginan untuk membebaskan diri dari pengaruh negara-negara Barat. Kudeta di Chad dan perubahan rejim di Mali serta Burkina Faso telah menyebabkan penarikan dukungan militer dari Barat, dengan negara-negara ini beralih ke Rusia yang dianggap sebagai mitra yang terlepas dari masa kolonial.

Konsolidasi Rusia di Afrika

Peningkatan hubungan antara negara-negara Afrika dengan Rusia terlihat nyata dalam kemitraan yang dibangun, khususnya di Mali, di mana Rusia telah mengerahkan pasukan bayaran Wagner untuk membantu dalam operasi kontra-insurgensi. Situasi ini menunjukkan kontras yang tajam dengan hubungan yang tegang antara Rusia dan Amerika Serikat, yang semakin diperparah oleh dukungan Amerika Serikat kepada Ukraina.

Keterangan Resmi dan Dampaknya

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi yang diberikan oleh pemerintah Niger ataupun pemerintah Federasi Rusia terkait dengan transisi kehadiran militer ini. Transisi kekuatan militer yang terjadi di Niger ini menambahkan lapisan kerumitan pada dinamika geopolitik di Afrika, yang berpotensi membawa konsekuensi jangka panjang terhadap keseimbangan strategis di benua tersebut.