QUARTETOOLINDA.COM – Era Orde Baru di Indonesia, yang dimulai pada pertengahan tahun 1960-an dan berlangsung hingga akhir tahun 1990-an, merupakan periode penting dalam sejarah ekonomi dan politik Indonesia. Dipimpin oleh Presiden Soeharto, pemerintahan Orde Baru mengimplementasikan serangkaian kebijakan ekonomi yang dirancang untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi pada masa itu, memulihkan stabilitas dan merangsang pertumbuhan. Kebijakan ini meliputi liberalisasi ekonomi, peningkatan investasi asing, dan pengembangan infrastruktur. Artikel ini akan meninjau berbagai kebijakan ekonomi yang diadopsi selama Orde Baru dan dampaknya terhadap masyarakat Indonesia.

  1. Reformasi Ekonomi Orde Baru:
  • Stabilisasi dan Liberalisasi: Pemerintah Orde Baru melakukan stabilisasi ekonomi dengan bantuan IMF dan World Bank, serta meliberalisasikan sektor-sektor ekonomi untuk menarik investasi asing.
  • Pembangunan Berorientasi Ekspor: Mendorong ekspor melalui insentif dan infrastruktur pendukung sebagai bagian dari strategi pembangunan.
  1. Dampak Positif Kebijakan:
  • Pertumbuhan Ekonomi: Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dengan peningkatan PDB dan perbaikan standar hidup di beberapa segmen masyarakat.
  • Modernisasi Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya mendapat dorongan yang kuat.
  1. Investasi Asing dan Dampaknya:
  • Aliran Modal Asing: Terjadi peningkatan investasi asing langsung yang berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi.
  • Ketergantungan Ekonomi: Namun, hal ini juga menciptakan ketergantungan terhadap modal asing dan perusahaan multinasional.
  1. Kebijakan Sektor Pertanian:
  • Revolusi Hijau: Penerapan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya beras.
  • Perubahan Struktur Agraria: Program-program seperti transmigrasi berusaha menyelesaikan masalah kepemilikan tanah dan distribusi penduduk.
  1. Dampak Sosial-Ekonomi:
  • Ketimpangan Sosial-Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi tidak merata dan terjadi peningkatan kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin, serta antara Jawa dan daerah lain.
  • Urbanisasi dan Perubahan Sosial: Meningkatnya urbanisasi dan perubahan dalam struktur sosial, dengan munculnya kelas menengah baru.
  1. Implikasi Jangka Panjang:
  • Krisis Moneter 1997/1998: Kebijakan ekonomi Orde Baru dikritik karena menciptakan kondisi yang berkontribusi pada krisis moneter Asia yang meluluhlantakkan perekonomian Indonesia.
  • Reformasi dan Demokratisasi: Kebijakan Orde Baru dan dampaknya menjadi salah satu faktor yang mendorong gerakan reformasi dan transisi menuju demokrasi.

Kebijakan ekonomi Orde Baru telah membantu Indonesia membuat kemajuan ekonomi yang signifikan, tetapi juga menghasilkan serangkaian masalah sosial dan ekonomi yang kompleks. Peningkatan investasi asing dan modernisasi infrastruktur di satu sisi telah memacu pertumbuhan ekonomi, sementara di sisi lain, ketidaksetaraan ekonomi dan ketergantungan pada modal asing menimbulkan tantangan baru. Krisis moneter 1997/1998 menjadi titik kritis yang menandakan kebutuhan akan perubahan kebijakan. Pada akhirnya, era Orde Baru memberikan pelajaran penting tentang pentingnya kesimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial dalam pembangunan bangsa.